Creating Shared Value (CSV) sebagai Konsep Baru CSR?
Mungkin yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia CSR, perdebatan tentang apa yang menjadi definisi dari sebuah inisiatif CSR memang selalu tidak pernah berakhir. Beberapa pihak berpendapat bahwa filantropi termasuk kegiatan CSR perusahaan. Pihak lain berpandangan bahwa hanya mereka yang memasukkan CSR di dalam strategi bisnisnya lah yang layak dianggap sebagai perusahaan yang baik.
Kini, ketika social entrepreneurship semakin mewabah, ada anjuran untuk integrasi sosial dan bisnis di tingkat business model. Pandangan ini diusung oleh Profesor Michael Porter dan Mark Kramer. Ia bernama Creating Shared Value.
Intinya, pandangan ini menganjurkan tiga hal utama: redefinisi pasar dan produk (mirip seperti yang dianjurkan oleh C.K Prahalad denganFortune at The Bottom of the Pyramid-nya); redefinisi produktivitas sepanjang value chain; dan anjuran untuk membangun klaster industri pendukung (mirip dengan strategi pengembangan klaster pendukung di industri otomotif di Jepang).
Singkat kata, sebetulnya tidak ada hal yang baru. Namun, yang menarik, Porter dan Kramer meramu tiga hal ini sebagai sebuah paket yang harus dikerjakan oleh perusahaan untuk menciptakan shared value. Silakan tengok artikel Creating Shared Values yang saya tulis di Bisnis Indonesia edisi Minggu awal Mei kemarin.
No comments :
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.